Diplococcus Pneumoniae
(Streptacoccus Pneumoniae)
0leh : Andini
Ardila
A.
Morfologi.
Secara mikroskopik nampak sebagai kokus
berbentuk lanset, biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus tip III
berbentuk bulat, baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai
panjang terdapat bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit mengandung
magnesium. Kman ini positif gram dan pada perbenihan tua dapat nampak sebagai
gram negatif, tidak bergerak (tidak berflagel). Selubung terutama dibuat oleh
jenis yang virulen.
B.
Fisiologis.
Diplococcus Pneumoniae (Streptococcus
Pneumoniae)
merupakan bakteri gram positif. Bakteri ini tumbuh aerob dan anaerob
fakultatif dan termasuk golongan bakteri mesofilik dan tumbuh optimal
pada suhu antara 30° - 35°C. Diplococcus Pneumoniae sulit untuk tumbuh pada suhu di bawah 25°C dan di atas
41°C. Suhu pertumbuhan optimum 37,5°C. Untuk pertumbuhan terbaik perlu media
dengan pH 7,6-7,8.
Menyebabkan
penyakit pneumonia lobaris. Selain itu dapat pula menimbulkan sinusitis, otitis
media, osteomielitis, arthritis, peritonitis, ulserasi kornea dan meningitis.
C.
Habitat.
Diplococcus Pneumoniae ditemukan dalam
saluran pernafasan mamalia. Meskipun merupakan bagian dari
flora normal dari lingkungan ini, akan diketahui ketika hadir dalam kepadatan
kecil, ia bertindak sebagai patogen terhadap inangnya ketika hadir dalam
kepadatan cukup besar.
D.
Isolasi.
Glukosa dan gliserin meningkatkan pertumbuhan Diplococcus Pneumoniae,
tetapi bertambahnya pembentukan asam laktat selain menghambat dapat pula
membunuhnya, kecuali bila dalam penanaman
ditambah kalsium karbonat 1% untuk menetralkannya. Media yang digunakan adalah media Blood Agar.
E.
Identifikasi.
Dalam lempeng agar darah (blood agar) sesudah di isolasi selama 48 jam akan terbentuk
koloni bulat kecil dan dikelilingi zona kehijau-hijauan. Kuman ini lisis dalam
larutan empedu 10% (otolisis) atau natrium desoksikholat 2% dalam waktu 5-10
menit.
F.
Uji Biokimia.
Bakteri yang telah di
identifikasi kemudian di uji biokimia untuk memastikan bahwa bakteri yang
terdapat pada media blood agar adalah bakteri Diplococcus Pneumoniae. Uji
biokimia yang dilakukan adalah menggunakan uji TSIA. Bakteri Diplococcus
Pneumonia mampu menfermentasikan glukosa sehingga hasil positif apabila terjadi
perubahan pada medium bagian butt, yaitu perubahan warna merah menjadi kuning.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar