Sabtu, 07 Juni 2014

Diplococcus Pneumoniae



Diplococcus Pneumoniae (Streptacoccus Pneumoniae)
0leh : Andini Ardila

A.    Morfologi.
Secara mikroskopik nampak sebagai kokus berbentuk lanset, biasanya berpasangan dan berselubung. Pneumococcus tip III berbentuk bulat, baik yang berasal dari eksudat maupun dari perbenihan. Rantai panjang terdapat bila ditanam dalam perbenihan yang hanya sedikit mengandung magnesium. Kman ini positif gram dan pada perbenihan tua dapat nampak sebagai gram negatif, tidak bergerak (tidak berflagel). Selubung terutama dibuat oleh jenis yang virulen.

B.     Fisiologis.
Diplococcus Pneumoniae (Streptococcus Pneumoniae) merupakan bakteri gram positif. Bakteri ini tumbuh aerob dan anaerob fakultatif dan termasuk golongan bakteri  mesofilik dan tumbuh optimal pada suhu antara 30°  - 35°C. Diplococcus Pneumoniae sulit untuk tumbuh pada suhu di bawah 25°C dan di atas 41°C. Suhu pertumbuhan optimum 37,5°C. Untuk pertumbuhan terbaik perlu media dengan pH 7,6-7,8.
Menyebabkan penyakit pneumonia lobaris. Selain itu dapat pula menimbulkan sinusitis, otitis media, osteomielitis, arthritis, peritonitis, ulserasi kornea dan meningitis.
  
C.    Habitat.
Diplococcus Pneumoniae ditemukan dalam saluran pernafasan mamalia. Meskipun merupakan bagian dari flora normal dari lingkungan ini, akan diketahui ketika hadir dalam kepadatan kecil, ia bertindak sebagai patogen terhadap inangnya ketika hadir dalam kepadatan cukup besar.

D.    Isolasi.
Glukosa dan gliserin meningkatkan pertumbuhan Diplococcus Pneumoniae, tetapi bertambahnya pembentukan asam laktat selain menghambat dapat pula membunuhnya, kecuali bila dalam penanaman ditambah kalsium karbonat 1% untuk menetralkannya. Media yang digunakan adalah media Blood Agar.

E.     Identifikasi.
Dalam lempeng agar darah (blood agar) sesudah di isolasi selama 48 jam akan terbentuk koloni bulat kecil dan dikelilingi zona kehijau-hijauan. Kuman ini lisis dalam larutan empedu 10% (otolisis) atau natrium desoksikholat 2% dalam waktu 5-10 menit.

F.     Uji Biokimia.
Bakteri yang telah di identifikasi kemudian di uji biokimia untuk memastikan bahwa bakteri yang terdapat pada media blood agar adalah bakteri Diplococcus Pneumoniae. Uji biokimia yang dilakukan adalah menggunakan uji TSIA. Bakteri Diplococcus Pneumonia mampu menfermentasikan glukosa sehingga hasil positif apabila terjadi perubahan pada medium bagian butt, yaitu perubahan warna merah menjadi kuning.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar